02 January 2021

Grafik Barber Johnson 1

Langkah 3

Menggambar garis BTO 30, 20, 15 dan 12,5








Selanjutnya kita kembali ke rumus BTO


BTO = 30, dapat kita terjemahkan dengan Pasien Keluar = 30 dan Jumlah TT = 1



Pada garis BTO = 30, didapat persamaan garis TOI + LOS = 12 1/6

Jika TOI = 12 1/6 maka LOS = 0 dan jika LOS = 12 1/6 maka TOI = 0

Kemudian tariklah garis yang menghubungkan kedua titik tersebut


 BTO = 20, dapat kita terjemahkan dengan Pasien Keluar = 20 dan Jumlah TT = 1

Pada garis BTO = 20, didapat persamaan garis TOI + LOS = 18 ¼

Jika TOI = 18 ¼ maka LOS = 0 dan jika LOS = 18 ¼ maka TOI = 0

Kemudian tariklah garis yang menghubungkan kedua titik tersebut


BTO = 15, dapat kita terjemahkan dengan Pasien Keluar = 15 dan Jumlah TT = 1

Pada garis BTO = 15, didapat persamaan garis TOI + LOS = 24 1/3

Jika TOI = 24 1/3 maka LOS = 0 dan jika LOS = 24 1/3 maka TOI = 0

Kemudian tariklah garis yang menghubungkan kedua titik tersebut


BTO = 12,5 dapat kita terjemahkan dengan Pasien Keluar = 12,5 dan Jumlah TT = 1

Pada garis BTO = 12,5 ; didapat persamaan garis TOI + LOS = 29 1/5

Jika TOI = 29 1/5 maka LOS = 0 dan jika LOS = 29 1/5 maka TOI = 0

Kemudian tariklah garis yang menghubungkan kedua titik tersebut.



Langkah 4

Menggambar daerah yang efisien.

Daerah yang efisien dibatasi garis TOI = 1 dan TOI = 3 serta garis BOR 75%




Selesailah sudah gambar dasar dari Grafik Barber Johnson. Selanjutnya kita tinggal meletakkan posisi RS cukup dengan nilai TOI dan LOS.

Pada gambar dibawah adalah posisi LOS = 12 dan TOI = 3 dengan BOR = 80%. Titik tersebut berada dalam daerah yang efisien.

Tapi keadaan tersebut walaupun efisien menurut Grafik Barber Johnson, masih menyisakan tanda tanya dimana Lenght Of Stay masih terlalu tinggi yaitu 12 hari.




30 December 2020

Grafik Barber Johnson

Tulisan ini secara sederhana sudah lama saya sajikan di http://www.facebook.com/medicalrecord



Pendahuluan

Dalam statistik rumah sakit dikenal 4 indikator utama yang umum dikenal seperti :

BOR   = Bed Occupancy Rate

LOS    = Average Lenght Of Stay

BTO    = Bed Turn Over

TOI      = Turn Over Interval

Keempat indikator tersebut dapat disajikan dalam satu grafik yang dikenal dengan nama Grafik Barber-Johnson.

Grafik Barber-Johnson secara visual dapat menyajikan dengan jelas tingkat efisiensi pengelolaan RS dan perkembangannya dari waktu ke waktu, sementara efisiensi dapat dilihat dari sudut mutu pelayanan medis dan dari sudut ekonomi (pendayagunaan sarana)

Grafik Barber-Johnson terdiri dari garis datarnya garis TOI, garis tegaknya LOS, Garis BOR yang ditarik dari titik (0,0), garis BTO yang sejajar dan daerah yang efisien dibatasi TOI = 1 dan TOI = 3 serta garis BOR 75%.

Pada gambar diatas terlihat ada garis BOR 50%, 70%, 80% dan 90% serta garis BTO 30, 20, 15 dan 12,5. Garis tersebut digunakan sebagai garis awal dan bisa ditambah atau dirubah nilainya sesuaikan dengan kondisi masing-masing RS.

BOR adalah persentase pemakaian TT (Tempat Tidur) Rumah Sakit (%), dimana Hari Perawatan adalah jumlah TT yang terpakai setiap harinya dalam 1 Tahun, sedangkan 365 adalah jumlah hari dalam 1 Tahun dan jumlah TT adalah jumlah Tempat Tidur yang tersedia untuk Rawat Inap di Rumah Sakit.

LOS adalah rata-rata lama dirawat seorang pasien (hari), dimana Pasien Keluar adalah jumlah seluruh pasien pulang dari RS.

Catatan : dalam sistem statistik yang lain ada yang menggunakan Lama Rawatan bukan Hari Perawatan dalam menghitung LOS, tapi disini saya tegaskan Grafik Barber-Johnson tidak ada menggunakan Lama Dirawat.

BTO adalah jumlah pemakaian TT dalam 1 Tahun (kali).


TOI adalah rata-rata hari dimana TT tidak terisi (hari).


Langkah 1

Menggambar  Garis TOI dan LOS

Gambar garis datar untuk TOI dan garis tegak untuk LOS

Langkah 2

Menggambar Garis BOR 50%, 70%, 80% dan 90%

BOR 50%

Pada BOR 50%, Hari Perawatan = 50 dan (Jumlah TT x 365) = 100

Pada Garis BOR 50% didapat persamaan garisnya LOS = TOI

Jika LOS = 5, maka TOI = 5, selanjutnya tarik garis lurus dari sumbu (0,0) yang memotong titik LOS dan TOI tersebut.

BOR 70%


Pada BOR 70%, Hari Perawatan = 70 dan (Jumlah TT x 365) = 100




Pada Garis BOR 70% didapat persamaan garisnya 3 LOS = 7 TOI

Jika LOS = 7, maka TOI = 3, selanjutnya tarik garis lurus dari sumbu (0,0) yang memotong titik LOS dan TOI tersebut.

BOR 80%


Pada BOR 80%, Hari Perawatan = 80 dan (Jumlah TT x 365) = 100





Pada Garis 80% didapat persamaan garisnya LOS = 4 TOI

Jika LOS = 8, maka TOI = 2, selanjutnya tarik garis lurus dari sumbu (0,0) yang memotong titik LOS dan TOI tersebut.

BOR 90%


Pada BOR 90%, Hari Perawatan = 90 dan (Jumlah TT x 365) = 100





Pada Garis 90% didapat persamaan garisnya LOS = 9 TOI

Jika LOS = 9, maka TOI = 1, selanjutnya tarik garis lurus dari sumbu (0,0) yang memotong titik LOS dan TOI tersebut.



Langkah 3, Menggambar garis BTO 30, 20, 15 dan 12,5







14 October 2020

KEWAJIBAN MEMBUAT REKAM MEDIS

Kesadaran hukum dikalangan masyarakat dewasa ini telah meningkat, hal ini mengakibatkan timbulnya tuntutan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik, bahkan sering  terjadi  adanya pengaduan kepada pihak berwajib. Pembangunan dan pengembangan budaya hukum ditujukan demi terciptanya ketentraman, ketertiban, dan tegaknya hukum yang berintikan kejujuran, kebenaran dan keadilan untuk mewujudkan kepastian hukum. Sumber utama dari kegiatan administrasi kesehatan rumah sakit dimulai dari berkas catatan medis, oleh karenanya catatan inilah yang dipakai sabagai  permulaan dasar pembuktian di pengadilan dan merupakan alat pembelaan yang syah jika terjadi berbagai masalah gugatan.

Rekam Medis adalah catatan kronologis yang tidak disangsikan kebenarannya tentang pertolongan, perawatan, pengobatan seorang pasien selama mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Pengadilan dapat diyakinkan bahwa rekam medis tidak dapat disangkal kebenarannya dan dapat dipercaya. Oleh karena itu keseluruhan atau sebagian dari informasinya dapat dijadikan bukti yang memenuhi persyaratan.

Aspek hukum rekam medis tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran, seperti dalam pasal 51 bahwa "Dokter atau Dokter Gigi dalam melaksanakan praktek kedokteran mampunyai kawajiban dalam memberikan pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien, menjaga rahasia kedokteran dan memberikan pelayanan selalu mengacu pada etika kedokteran yang berlaku". Ketentuan pidana yang tertuang dalam pasal 79 UU N0. 29 Tahun 2004 ini adalah berkaitan dengan pasal 46, ayat (1) yaitu yang dengan sengaja tidak membuat rekam medis dan pasal 51, seperti yang telah dijelaskan diatas, maka sangsi pidana atas pelanggaran pasal-pasal tersebut adalah dikenakan kurungan pidana paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling sedikit, Rp 50.000.000;

30 March 2019

BAB I Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

KRITERIA 1.1.1

EP 1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan  berdasarkan  prioritas

R. SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang disediakan.
D. Hasil analisis kebutuhan masyarakat sebagai dasar penetapan jenis-jenis pelayanan, bukti pertemuan oleh tim perencanaan untuk membahas analisis kebutuhan masyarakat yang digunakan untuk dasar menetapkan prioritas dan menyusun rencana (RUK/Renstra)                
W. Kepala Puskesmas: dasar menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh puskesmas         

EP 2.Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan       

D. Brosur, flyer, dsb (sesuai dengan media informasi yang ditetapkan oleh puskesmas)
O. Poster, web, papan pengumuman, MMC, dsb

EP 3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat

R  SK, Panduan, SOP komunikasi dengan masyarakat          
D. Bukti-bukti pelaksanaan komunikasi timbal balik dengan masyarakat
W. Kepala Puskesmas, penanggung jawab dan koordinator UKM, pelaksana, bagaimana proses menjalin komunikasi timbal balik dengan masyarakat       

EP 4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survei atau kegiatan lainnya.

D. Hasil-hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui kegiatan survei dan/atau kegiatan lain                  

EP 5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

R. Rencana Lima Tahunan, RUK dan RPK   
D. Hasil analisis kebutuhan masyarakat. Bukti lokmin penyusunan RUK dan RPK dengan kehadiran lintas program dan lintas sektor

EP 6. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab, dan Pelaksana Kegiatan  menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas           

D Notulen rapat penyusunan perencanaan Puskesmas terdapat agenda paparan ka puskesmas ttg visi, misi, fungsi dan tupoksi puskesmas, dan paparan hasil analisis kebutuhan masyarakat sebagai dasar dalam penyusunan RUK dan RPK          
O. Cocokan program dengan visi, misi, tupoksi puskesmas, dan hasil analisis kebutuhan masyarakat            
W. Bagaimana kepala puskesmas dan penanggung jawab program menyelaraskan rencana yang disusun dengan visi misi tupoksi puskesmas dan hasil analisis kebutuhan masyarakat      

28 December 2016

Kode baru pada ICD 10 versi 2010

Penggunaan ICD 10 sebenarnya sudah lama diberlakukan di Indonesia, namun selama ini masih sebatas untuk data statistik, dan digunakan dalam sistem pelaporan Rumah Sakit ICD 10 sudah digunakan. Kalau kita mau jujur hampir semua Rumah Sakit memiliki Buku ICD 10 tetapi versi yang digunakan mungkin berbeda. Hal ini karena tidak ketentuan yang mengatur ICD 10 versi berapa yang dipakai.

22 December 2016

Pengertian Istilah Medis

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar beberapa istilah medis. Untuk lebih memahaminya ada beberapa istilah yang sudah saya kumpulkan. 
Semoga bermanfaat.

21 December 2016

Terminologi Medis

Terminologi Medis kalau diartikan secara sederhana  merupakan ilmu peristilahan medis.

Terminologi Umum Tubuh